Prosesi Jumad
Agung dapat dihayati sebagai suatu peringatan dan Perenungan akan sengsara,
Wafat dan Kebangkitan Yesus Kristus. Peristiwa ini menjadi suatu tradisi
keagamaan yang khas bagi orang / umat Konga yang setiap Tahun dilaksanakan
dengan baik.
Hari – hari
peringatan ini dimulai pada hari Rabu Trewa sampai pada hari minggu Paskah yang
dalam tradisi orang Konga disebut “ HARI
BAE” .
Upacara ini telah ada sejak ada para leluhur orang Konga
menerima kekristenan ( di Baptis
) Sejak abad XVI dari orang Portugis, dimana upacara ini dipertahankan sampai
saat ini sebagai suatu warisan Tradisi Serani Nagi Tanah Konga. Karena
keseluruhan rangkaian Upacara Devosional yang unik ini selalu mengingatkan dan
meneguhkan iman orang Konga akan Kritus Penyelamat dan Yesus Tokoh Historis
yang secara nyata ambil bagian dalam sejarah umat manusia untuk menyelamatkan
umat manusia.
|
Prosesi Jumad Agung di Konga-Flores Timur |
Kekhasan ini diungkapkan dalam perayaan/ tata upacara
prosesi yang unik,yang tentunya sangat berkaitan erat dengan adat kebiasaan
orang Portugis sebagai orang – orang yang memperkenalkan dan mewariskan prosesi
ini. Unsur – unsur budaya adat kebiasaan masyarakat / orang Konga juga
dimasukan dalam perkembangan.
Agak sulit untuk memberikan suatu catatan historis tentang
kapan upacara prosesi ini mulai dilaksanakan di Konga dan bagaimana itu terjadi
dan sebagai nya, karena hal ini tentunya membutuhkan sebuah studi atau kajian
untuk mencari tahu sejarah masuknya Gererja katolik di Konga.
Hanya secara umum sudah dapat dipastikan bahwa misi Katolik
Portugis masuk di Konga sejak abad ke XVI.
Bahwa tradisi ini
secara turun temurun telah diwariskan dan diterima oleh orang Konga sebagai
suatu warisan Devosi Iman, yang tetap dilaksanakan dan tetap dipertahankan
sampai saat ini. Alasannya adalah bahwa prosesi Jumad Agung dan keseluruhan
rangkaian Upacara baik sebelum maupun sesudah prosesi ini sangat mendukung
penghayatan iman Orang Konga akan Karya Keselamatan yang di kerjakan Allah bagi
umat manusia dalan diri Yesus Kristus. Dalam perarakan prosesi ini kita mengenang
sengsara dan wafat Yesus Kristus dan mengambil bagian dalam penderitaan Yesus
Kristus sebagaimana yang dilakukan oleh Bunda maria. Jadi Yesus lah yang
menjadi Pusat dan puncak dari seluruh Upacara Prosesi. Dan nanti pada Hari
minggua Pasakah kita diajak untuk bergembira bersama Bunda Maria merayakan
Kebangkitan Kristus dalam Prosesi
Halleluya. Prosesi Halleluya dilaksanakan pada hari minngu Paskah malam
pukul 20.00 ( pkl. 8 malam ). Makna dari Prosesi Halleluya adalah Bunda Maria
sebagai ibu yang mengandung, melahirkan
dan membesarkan Yesus, telah menyaksikan
dan mengikuti penderitaan dan kematian Yesus Puteranya bergembira dalam sukacita Kebangkitan
Puteranya.
Kita semua juga
diajak oleh Bunda maria untuk merayakan sukacita Kebangkitan Yesus Kristus ini
dan memulai hidup kita yang baru sebagai orang – orang tertebus.
Kemudian pada Hari Senin Paskah II akan diadakan serah
terima Punto Dama Paskah tahun berikutnya. Suatu tradisi Nagi tanah Konga
dilaksanakan untuk menutup pekan ARI BAE
ini secara resmi.
Semoga dengan panduan ini dapat membantu kita / pesiarah
dalam mengikuti keseluruhan acara Prosesi Jumad Agung di Konga dan mengetahui
sedikit latar belakang Sejarah Tradisi Serani Nagi Tanah Konga.
Konga, April 2013
Ady L.Kwen
A.
UPACARA PROSESI
I.
Persiapan Prosesi
1.
Hari Rabu Trewa :
Pada Hari
ini dipersiapkan segala sesuatu yang
diperlukan untuk prosesi. Sementara itu di jalan – jalan rute prosesi umat
sudah mulai mempersiapkan bahan turo tempat pemasangan lilin dan pembuatan Armida. Kemudian langsung diadakan
kegiatan tikang turo / paku turo
sepanjang jalan rute prosesi oleh umat dan para mardomu serta sekaligus membangun Armida. Namun dengan mempertimbangkan bahwa kegiatan persiapan Hari
rabu Trewa ini sangat padat yang dapat mengganggu kelancaran ibadat Lamentasi dan renungan di Gereja malam
hari nya ( malam trewa ), maka seluruh Kegiatan persiapan rute prosesi sudah
dapat dimulai pada Hari Selasa, sehari sebelum Hari Rabu Trewa.
2.
Hari Kamis Putih :
a.
Penyelesaian terakir persiapan rute
prosesi yang belum beres, meja altar Armida diatur dan ditata sebagaimana
mestinya.
b.
Muda Tuan Kapela Tuan Ma
Di Kapela
Tuan Ma Dilakukan Upacara Muda Tuan Ma, Yaitu memandikan dan mengenakan Pakaian
bagi Patung Tuan Ma ( patung Bunda Maria ). Setelah Upacara ini “Pintu Kapela Tuan Ma di Buka “ Untuk semua umat / Pesiarah agar
dapat mengunjungi Tuan Ma. Upacara Muda Tuan ini dilakukan oleh Konfreria
secara tertutup.
c.
Muda tuan Kapela Tuan Ana
Di Kapela
Tuan ana juga dilakukan Upacara Muda Tuan. Setelah upacara ini dilanjutkan
dengan “ Buka Pintu Kapela Tuan Ana “ para Pejabat Confreria menyiapkan Peti
Jenasah untuk diletakkan di ruang kapela Tuan Ana.
|
Kapela Tuan Ana |
v Buka Pintu kapela
Yang
dimaksud dengan “ Buka Pintu kapela “ adalah suatu tugas dan tanggung jawab
Devosional yang diemban oleh para “ Denga Deo “ dan penjaga Kapela (yang
umumnya mereka adalah anggota Confreria), dimana Kapela Dibuka untuk umum (
umat dan pesiarah ). Dan selama saat – saat itu Kapela dan halaman Kapela harus
diterangi dengan lilin dan alat penerangan lainnya. Tugas ini pada mulanya
menjadi tanggung jawab confreria tapi kemudian dapat dipercayakan kepada umat
yang secara sukarela mau menjalankan nya karena memiliki permesa / nazar / ujud
tertentu. Sejak saat ini umat / pesiarah diberi kesempatan untuk berkunjung (
Cium Tuan ) di kedua Kapela ini. Yang dilanjutkan sepanjang malam Kamis Putih
setelah perayaan misa Kamis Putih dan Adorasi didepan Sakramen Maha Kudus.
Kunjungan dan Doa pribadi atau kelompok dapat dilakukan sampai hari Jumad sore
pkl.14.00
v Pejabat – Pejabat Kapela Tuan Ana dan Tugas nya
Secara
khusus di Kapela Tuan Ana Pejabat – pejabat dan petugas – petugas Kapela Tuan
Ana adalah Confreria dan seorang Lajanti serta Denga Deo. Sejak hari ini harus
sudah dipersiapkan seorang petensi
dan empat orang Lakademu ( Nikodemus yang mengusung Jenasah
Yesus di Golgota ). Petensi dan Lakademu adalah juga orang – orang yang
mempunyai permesa tertentu dan mengajukan lamaran secara tertutup / rahasia
kepada ketua Confreria ( Procador ) beberapa hari sebelumnya.
3.
Hari Jumat agung :
a.
Pkl. 07.00 : Upacara Jalan salib;
sesudah nya diikuti ziarah umat ke tempat pemakaman untuk Pemasangan lilin di
pekuburan.
b.
Sepanjang jalan rute prosesi,
penyelesaian akhir armida dan pemasangan tali pengikat lilin pada turo
dilakukan oleh para perpetu armida
dan para mardomu.
1.
Pkl.14.00 Penjemputan Tuan Ma dan Tuan
Ana
Confreria
bersama umat / pesiarah menjemput Tuan Ma dari kapela Tuan Ma. Perarakan lalu
menuju Kapela Tuan Ana untuk menjemput Tuan Ana dan selanjut nya diarak ke
Gereja MaterDolorosa Konga.
|
Patung Tuan Ma |
Pada saat
ini semua “ Ornamento “ ( peralatan Sengsara ) yang ada di Kapela Tuan Ana juga
dihantar ke Gereja. Perlengkapan Sengsara di Kapela Tuan Ana tersebut :
·
Serdati : Panji confreria berwarna Hitam
·
Kru dan Serai: Dua lilin besar mengapit
salib dan salib
·
Gian De Morti : Lukisan rangka manusia
lambang Kematian Jiwa karena
pengaruh setan raja maut
·
Tangan Deyabu : Tangan setan lambang
godan setan sepanjang hidup manusia
·
Lampion : Alat penerangan / obor,
lambang terang duniawi yang menerangi jalan untuk menangkap terang Ilahi (
Yesus ).
·
Krenti dan Krona Spira : rantai dan
mahkota Duri
·
Paku dan Pemukul : Untuk memaku Yesus
di salib, lambang kekerasan hati manusia.
·
Pundi – Pundi : Berisi 30 keping perak
nilai Jual Yesus, lambang keserakaan hati manusia. Hanya untuk nafsu daging apa
saja bisa dikorbankan, termasuk mengorbankan hidup orang lain demi kepentingan
diri sendiri.
·
Tongkat dan Bunga Karang : Alat
pencelup cuka untuk memberi minum kepada Yesus agar mati dalam keadaan tak
sadar / mabuk. Lambang kecerobohan manusia dalam sikap dan tingkah lakunya.
Seperti mabuk kecanduan alkohol / narkoba.
·
Lembing / Tombak : Alat yang menikam
lambung Yesus. Lambung Yesus sumber Kerahiman Ilahi.
·
Buah-buahan:Hasil tanaman taman
getsemani,taman Firdaus,taman Kehidupan.Lambang kejatuhan manusia dalam dosa
akibat makan buah terlarang,buah pengetahuan yang baik dan yang jahat.tetapi
juga lambang kebangkitan manusia bila makan buah kehidupan yang berupa buah
anggur dan gandum yang menghubungkan Kristus secara iman (Roti Kehidupan yang
menghidupkan).
·
Tempayan:Berisi cuka dan empedu,lambang
sikap pura-pura manusia.Tempayan berisi air pencuci tangan pilatus,lambang
sikap melepas tanggung jawab pada manusia dan mengkambing hitamkan orang lain.
·
Ayam Jantan:Lambang penyangkalan
manusia terhadap imannya sendiri untuk meluputkan diri,juga lambang sikap
memojokan teman sendiri.
·
Tangga:Untuk menurunkan jenasah
Yesus.Lambang kebebasan manusia untuk menggunakan tangga.(Tangga Yakob,alat
penghubung surga dan bumi),untuk menuju surga/Tuhan dan kembali meniggalkan
Tuhan.
·
Salib:Tempat Kristus wafat,Lambang
pertentangan yang baik dan yang jahat,lambang kemenangan akan Kematian/maut dan
membuka jalan bagi manusia menuju kehidupan yang baru dalam Yesus Kristus.
2.
Urutan Perarakan Penjemputan:
·
Serdati
·
Kru dan Serai
·
Prosesi kecil ( anak – anak pembawa
oranamento Sengsara Yesus )
·
Tumba Tuan Ana dan diikuti para permesa
Tuan Ana
·
Para Pesadu dan Irmao Confreria
·
Anak Muji dan Confreria
·
Tumba Tuan Ma
·
Presidenti procador Confreria diikuti umat
serta para permesa Tuan Ma
·
Umat Luar stasi / pesiarah.
c.
Di Gereja Mater Dolorosa
1.
Tepat pkl.15.00 : Genda do ( gendang
perkabungan ) dibunyikan. Arakan Tuan Ma dan Tuan Ana masuk Gereja dan di semayamkan
ditempat nya masing – masing.Ornamento prosesi kecil diletakan pada tempatnya.
2.
Upacara liturgi Jumad Agung langsung
diadakan.
|
Prosesi Jumad Agung di Konga-Flores Timur |
II. Perarakan Prosesi
1.
Ibadat Pembukaan :
Pada pukul
19.00.Mataraka dan Genda Do dibunyikan sebagai tanda seluruh rangkaian acara
prosesi akan dimulai dan bagi umat/peziarah diharapkan untuk menuju Gereja
Mater Dolorosa.
Pukul
20.00.(Pukul 8 malam) Upacara di mulai yang diawali dengan Ibadat Pembukaan.
Sesudah
Ibadat Pembukaan langsung diadakan upacara Lamentasi.
2.
Lamentasi :
Upacara
Lamentasi dilaksanakan dalam tiga bagian dan masing-masingnya dibawakan oleh
satu orang.Umumnya merek ini adalah anggota Confreria/Ana Muji,atau dapat juga
umat lain yabg telah mengikuti latihan cukup oleh “ Mestri “. Setiap sesi
Lamentasi ini diselingi doa dan nyanyian/koor.
Lamentasi
dan Koor Solva diiringi Genda Do dan mataraka.
Sementara
itu Lakademu dan Petensi setelah berpakian di Armida Jentera akan berjalan
mengelilingi rute prosesi/jalan Kure sampai tiba saatnya mereka memasuki
gereja.
3.
Koor Solva :
Setelah
Lamentasi dilanjutkan dengan Koor Solva
dari Konfreria/Ana Muji.
Pada saat
ini seluruh petugas perarakan prosesi bersiap-siap memasuki saat-saat perarakan
yang akan segera di mulai. Para Lakademu,Petensi bergerak mendekati
gereja.Petugas Ovos yang menyanyikan “ Ratapan Putra Manusia “ ( Ovos Omnes )
dan Putri-putri Yerusalem yang menyanyikan “Ratapan Manusia”(Eyus ) bersiap
memasuki Gereja. Sementara peraarakan Prosesi kecil pun akan mulai bergerak
memasuki Gereja dan keluar melalui pintu depan Gereja mendahului prosesi utama.
Semua petuga ini akan memasuki Gereja yakni sesuai bagian dari koor solva yang
dinyanyikan. Pakaian yang dikenakan oleh para petugas ini pun agak unik.
Lakademu
akan mengenakan pakaian putih gaya abad pertengahan Portugis dangan topi
berbentuk kerucut berwarna merah dan putih.
Petensi
mengenakan Jubah dan topeng berwarna putih dari kain putih, dan dikepala nya
ada lingkaran kain putih dengan salib hitam diatasnya. Sementara pada
pinggangnya diikat seutas tali panjang “ tali kordas “ yang ujungnya dibiarkan
berjuntai kebelakang. Demikian halnya Ovos dan Eyus juga mengenakan pakaian
khusus.
4.
Perarakan Prosesi :
Ada tiga
bagian utama dari koor Solva :
v Postsuerement
v Obstupescite
v Quidem capite meus
Tahapan
Perarakan dimulai dengan :
·
Petensi memasuki Gereja untuk secara
khusus memberi hormat kepada Tuan Ma dan Tuan Ana. Kehadiran sosok ini (
Petensi ) secara rohani dapat dimaknai sebagai orang yang mewakili seluruh
umat/pesiarah yang hadir, berdiri dihadapan Allah yang Maha Rahim memohon
pengampunan atas dosa – dosa. Dengan menutup seluruh tubuh dan Wajah sebagai
simbol manusia yang merasa malu karena Dosa dan tidak Kuasa memandang wajah
Allah. Pada saat ini Koor Solva menyanyikan lagu Ecce Homo ( Lihat lah manusia
ini ). Setelah Petensi meninggalkan Gereja disusul perarakan prosesi kecil
memasuki Gereja dan keluar melalui pintu depan, bersamaan dengan itu Ovos dan
eyus juga masuk ke Gereja dan menempati tempat yang telah disediakan.
|
Petensi |
·
Lakademu memasuki Gereja ketika koor
solva menyanyikan bagian lagu Populimeus (
Hati umat Ku...) Ketika berada di pintu gereja ( atau kadang juga disamping
tumba Tuan Ana ) mereka memberi hormat sebanyak tiga kali/ weni ( dengan cara
kedua tangan dilipat didada, menggerakan pundak ke kiri, kanan ke depan dan kebelakang lalu menundukan
badan ).
Setelah itu
bergerak Ke arah tumba secara cepat dan tegap dan mengambil tempat
disisi kiri-kanan tumab Tuan Ana. Ketika mereka telah berada pada posisi ini,
para pengusung tumba Tuan Ma juga mengambil tempat pada posisi tumab Tuan Ma.
|
Lakademu |
· Ketika koor solva menyanyikan bagian lagu Responde Mihi ( Jawab lah aku..) Tumba
Tuan Ana diangkat dan prosesi mulai berjalan. Selama perarakan ini Putera –
puteri Yerusalem akan menyanyikan lagu “Ratapan Manusia” ( Eyus – Eyus Domine, Eyus Salvator Nastrem Eyus....). Sementara pada
bagian lain “ Keluhan Petera Manusia” juga dinyanyikan Ovos Omnes ( Ovos Omnes qui transtis, perviam attendite,et videte,si est
Dolor sicut Dolor meus....) yang berarti “wahai kamu semua yang
melintasi jalan ini, pandang lah dan lihat lah, apakah ada duka seperti duka Ku
ini...” Lagu ratapan ini dibawakan sambil memperlihatkan secara pelahan lahan
gambar wajah Yesus yang dihadiakan kepada wanita pemberani Veronika yang
mengusapi wajah Yesus dalam Jalan Penderitaan Nya ke Golgota. Ini adalah
keluhan kekecewaan tentang penderitaan tiada tara dari Putera Manusia.
5.
Urutan Prosesi Jumat Agung :
·
Genda Do dan mataraka mengawali seluruh
perarakan prosesi
·
Serdati ( panji Confreria ) berwarana
hitam
·
Kru yang diapiti 2 (dua) serai (lilin)
·
Prosesi kecil : Anak – anak pembawa
“Ornamento” sengsara Yesus. Prosesi kecil ini diawali dengan kru Kosta (salib sengsara). Ada
kebiasaan juga dalam prosesi ini anak – anak membawa hasil pertanian/kebun
masyarakat.
·
Para Pesiarah
·
Biarawan/ti ( kalau ada )
·
Para Ana Muji/Confreria
·
Imam, Salib berkat dan misdinar
·
Tumba Tuan Ana
·
Ovos,
Eyus diikuti para permesa Tuan Ana
·
Tumba Tuan Ma,diikuti para permesa Tuan
Ma
·
Umat stasi/Basis Konga dan umat lain
nya yang hadir
|
Prosesi Jumad Agung di Konga-Flores Timur |
6.
Rute Perarakan dengan Armida secara tradisional :
Di
Konga sebetulnya memiliki 7 Armida yakni:
v Armida Miseri Cordi
v Armida Pohon Nangka
v Armida Pohon bunga
v Armida Pohon waru
v Armida Jentera
v Armida misericordi
Armida yang telah hilang adalah “Armida
Kuce” menurut cerita para tetua tempo dulu ( almh.Bp.stanis Doweng De Ornay )
di Konga, perpetu armida ini adalah keturunan Raja “ Oekusi “. Namun karena
Raja Oekusi
ini tidak ada lagi di Konga maka armida ini mati/ditiadakan. Secara tradisional
7 Armida ini terbagi dalam 3 kinta utama ( wilayah ) sesuai struktur Nagi tanah
Konga. Dari cerita alm.Bp.stanislaus Doweng De ornay ( yang sampai saat ini
belum ada sumber historis secara tertulis ) kehadiran Armida di Konga mengikuti
struktur organisasi suatu Armada Perang/Dagang Portugis. Ada Raja, yang memerintah
suatu Armada pelayaran. Ada Dewan Kerajaan yang terdiri dari para bangsawan dan
para Tuan tanah, Ada panglima perang/armada, ada para pelaut dan prajurit dari
sebuah armada, ada para saudagar/pedagang dan para imam yang selalu
menyertai pelayaran suatu armada. Disamping itu penggunaan nama Armida dengan
menggunakan nama pohon disebabkan kesulitan para tetua tempo doe loe untuk
mengingat/melafal nama Armida – armida ini dalam bahasa Portugis/Latin yang
terlalu panjang. Maka dicari cara yang memudahkan mereka untuk mengingat nama
dari masung – masing armida dengan menggunakan nama dari pohon yang secara
kebetulan berada disekitar Armida itu.
Hal ini lalu berlanjut sampai saat ini.
Namun menurut mereka kehadiran armida – armida tersebut tetap mewakili kelompok
orang – orang yang ikut terlibat dalam pelayaran suatu armada dagang/perang.
Ø Tiga kinta ( Wilayah ) Utama :
1.
Kinta Suku Sau : Armida yang ada dalam
Kinta ini adalah
v Armida Misericordi : Armida para Tuan Tanah
v Armida Jentera :
Armida para Imam
2.
Kinta Malaka : Armida yang ada dalam
Kinta ini adalah
v Armida Pohon Bunga : Armida para Komandanti dan para
Prajurit
v Armida Pohon Waru : Armida para Nakoda dan para Pelaut
3.
Kinta Kepala Nagi : Armida yang ada dalam Kinta ini adalah
v Armida Pohon Nangka : Armida para Bangsawan dan Panglima
Perang
v Armida Kuce : Armida para Raja ( Armida ini telah
hilang/mati ).
4.
Kinta Tengah : Armida yang ada dalam
Kinta ini adalah
v Armida Misericordi Pesadu : armida para saudagar / pedagang.
Dipihak
lain Pembagian kinta secara Teritoria l diDesa yang baru ini tidak dapat lagi
dilaksanakan seperti di “nagi lama” demikian halnya menempatan Armida tidak
dapat lagi dilakukan berdasarkan wilayah kinta. Akan tetapi urutan Armida akan
tetap mengikuti aturan sebelumnya di “nagi lama”.
Dengan
demikian maka rute perarakan Prosesi secara tadisional sebagai berikut :
Ø Dari pintu Gereja berbelok kekanan/arah Timur Gereja menuju Jalan Raya, Selanjutnya
berbelok ke kiri, ke arah Armida Misericordi Pesadu. Penanggung Jawab armida ini adalah Perpetu
armida dan Ana-ana Kinta tengah.
Ø Dari armida Misericordi Pesadu, Prosesi berjalan ke Utara menuju
Armida pohon Nangka. Penanggung Jawab Armida ini adalah perpetu Armida dan
Ana-ana Kinta Kepala Nagi.
Ø Dari Armida pohon Nangka Prosesi bergerak lebih ke Utara
menuju Armida Pohon Bunga. Penanggunga jawab Armida ini adalah Perpetu dan
ana-ana Kinta Malaka.
Ø Dari Armida pohon Bunga Prosesi berbelok ke Kiri ke arah
barat menuju Armida Pohon Waru. Penanggunga Jawab armida ini adalah Perpetu
Armida dan ana-ana Kinta Malaka.
Ø Dari Armida Pohon Waru perarakan Prosesi berbelok ke arah
Selatan menuju Armida Misericordi Pesadu. Penanggunga jawab armida ini
adalah Perpetu armida dan ana-ana Kinta
Suku Sau.
Ø Dari armida MiseriCordi prosesi bergerak terus kearah
Selatan menuju armida terakir armida Jentera. Penanggunga Jawab Armida ini
adalah Perpetu dan ana-ana Kinta Suku Sau.
Ø Dari Armida Jentera Perarakan Prosesi berbelok ke Timur
kembali ke Gereja MaterDolorosa sebagai akhir dari seluruh perjalanan Prosesi.
III. Kegiatan selama Prosesi.
Selama
perjalanan Prosesi Umat mengumandangkan lagu-lagu dan doa-doa kedukaan.
Sementara Confreria dan ana-ana Muji melantunkan lagu-lagu perarakan secara
bergantian dengan lagu ratapan Ejus yang dilantunkan oleh para
penyanyi/peratap. Nyanyian ini merupakan suatu macam bentuk dialog yang menarik
antara Allah dan UmatNya.
Ana-ana
Muji dan Confreria melagukan “ Papelimeus “...........yakni keluhan Allah
tentang UmatNya yang melupakan semua Kebaikan Kerahiman-Nya dan membalas semuanya itu dengan sikap dan
perilaku yang jahat/kejam terhadap Tuhan.
|
Prosesi Jumad Agung di Konga-Flores Timur |
Keluhan
Allah ini hendak dijawab manusia dengan ungkapan pengakuan rasa bersalah melalui ratapan
Putri-putri Yerusalem “ Ejus Domine Domine.......”Akan penderitaan Yesus akibat
kekejaman Manusia. Pada setiap Armida ketika prosesi berhenti serta semua Doa
dan nyanyian juga dihentikan, seluruh peserta perarakan akan mendengarkan lagu
seruan Kristus “ Ovos Omnes quitranstis,perviam attendite Et Videte, Si Est
dolor Sicat Dolor meus..........” ( Wahai kamu kamu semua yang melintas di
jalan ini, pandanglah dan lihatlah apakah ada kedukaan seperti
kedukaan-Ku......). Setelah itu akan disusul lagu “ Signor Deo Misericordian.......” (Tuhaan Allah yang Maharahim /Yang berbelas
kasih ) dari Confreria dan ana-ana muji.
IV. Acara Pada Setiap Armida
Dalam perarakan prosesi ini Umat/Pesiarah diajak untuk
mengenang berturut-turut sejarah pemenuhan janji Keselamtan Allah.
1.
Armida MeseriCordi Pesadu.
Tema :
Janji Keselamatan Allah.
Kita
mengenang secara Khusus janji Penyelamatan Allah untuk mengutus
PuterNya,menebus Dosa manusia. Merindukan kedatangan Sang Penebus ini merupakan
suatu masa penantian bagi kita.
v Pentaktaan Salib
v Ovos, disusul lagu “ signor Deo.....In magnum Tuo Domine,
Cor meus Inspiritus Domine. Signor Deo Misericordia......” ( 3x )
v Bacaan Injil ( Yoh. 1:1-15 ) atau bacaan lain yang sesuai.
v Renungan/Homoli singkat disusul Doa Imam. Marilah
Berdoa..... Allah Bapa Kami melalui nubuat para Nabi Engkau telah menyatakan
janji untuk menyelamatkan manusia dengan mengutus Putera-Mu terkasih Tuhan kami
Yesus Kristus. Kami mohon teguhkanlah selalu harapan dan iman kami untuk tetap
menantikan kedangan Nya kembali dan mempersatukan kami semua dalam Kerajaan-Mu.
Demi Kristus Tuhan dan pengantara kami....Amin.
v Doa Permesa Mardomu Armida
v Berkat salib
Sesudah itu
prosesi kembali berjalan.
2.
Armida Pohon Nangka.
Tema :
Pemenuhan Janji Allah kepada manusia
v
Pentaktaan salib
v
Ovos, disusul lagu “ signor Deo......”
v
Bacaan Injil ( Ibr 1 : 1 – 3 ) atau
bacaan lain yang sesuai
v Renungan/Homili singkat disusul Doa Imam. Marilah
Berdoa..... Allah Bapa di Surga Kami mengucap Syukur kepada-Mu karena telah
mengutus Putera-Mu yang menjelma menjadi manusia. Ia telah menebus dosa manusia
dan mengangkat kami menjadi ahliwaris kerajaan surga. Kedatangannya di Dunia
telah melahirkan Gereja yang adalah kami, Putera-puteri-Mu. Semoga Gereja Mu
tetap berkembang dalam Cinta dan Kasih Sejati. Berilah damai di dunia ini
antara bangsa-bangsa, terlebih perdamaian dalam diri kami sendiri. Semoga
dengan kedatangan putera Mu membawa keselamatan bagi kami, kini dan sepanjang segala
masa........Amin.
v Doa Permesa Mardomu
v Berkat Salib dan sesudah nya prosesi kembali berjalan.
3.
Armida Pohon Bunga
Tema
: Demi Keselamatan kita Yesus menderita dan Wafat.
v Pentaktaan Salib
v Ovos, disusul lagu “ signor Deo..........”
v Bacaan Injil ( Luk. 29: 39-46 ) atau bacaan lain yang sesuai
v Renungan/Homili singkat disusul doa imam. Marilah
Berdoa..Yesus Juruselamat yang terbelenggu tanpa salah, Engkau dihukum manusia
ciptaan Mu sendiri dengan tak adil. Bukalah mata hati kami merenungkan sengsara
Mu ini. Ya Tuhan junjungan kami, berilah kami kekuatan hati untuk menanggung
beban derita hidup. Lepasakan hati dan budi kami dari belenggu dosa, Ampunilah
kesalahan kami ya Yesus, dan jauhkanlah kami dari yang jahat......... Amin.
v Doa permesa Mardomu
v Berkat Salib, dan Prosesi kembali berjalan.
4.
Armida Pohon waru
Tema
: Yesus dihukum mati.
v Pentaktaan salib
v Ovos, disusul lagu “ signor Deo......”
v Bacaan Injil ( Yoh. 19: 14-18 )
v Renungan/ Homili singkat disusul Doa imam. Marilah
Berdoa....Tuhan Yesus Kristus, Engkau dihukum mati karena kejahatan kami.
Begitu berat penderitaan Mu, tetapi Engkau tetap setia pada kehendak Bapa
sampai mati dipalang penghinaan, karena cinta Mu yang besar kepada kami. Kami
mohon berilah kami juga ketaatan dalam menjalankan perintah Tuhan melalui
Hukum-hukum yang telah engkau ajarkan kepada kami. Semoga kami semua tetap
teguh melaksanakan hukum Cinta Kasi terhadap Tuhan dan sesama. Semoga dalam
hidup ini kami tetap setia menjadi Umat Mu kini dan sepanjang
masa................Amin.
v Doa Permesa Mardomu armida.
v Berkat Salib, dan prosesi kembali berjalan.
5.
Armida MiseriCordi
Tema
: Yesus Wafat di Salib.
v Pentaktaan Salib
v Ovos, disusul lagu “ Signor Deo......”
v Bacaan Injil ( Luk. 23 : 44 - 46 )
v Renungan/Homili Singkat disusul doa Imam. Marilah
Berdoa......ya Allah Bapa di Surga, kami bersyukur atas keselamatan yang telah
diberikan kepada kami melalui kematian Putera Mu Yesus Kristus. Ia taat kepada
kehendak Mu dan dalam ketaatan inilah kami diselamatkan. Kami mohon kepada Mu,
kira nya dalam hidup ini kami senantiasa taat pada perintah Mu yang
menyelamatkan. Kami sadar ya Bapa, bahwa kami sering tidak taat kepada Perintah
Mu. Maka kami mohon Rahmat Mu agar dapat memperoleh jam kematian yang
berselamat. Demi Kristus Tuhan dan Pengantara kami....Amin.
v Doa Permesa mardomu Armida
v Berkat salib, dan prosesi kembali berjalan
6.
Armida Jentera
Tema : Yesus diturunkan dari salib dan dimakamkan.
v Pentaktaan Salib
v Ovos, disusul lagu “ Signor Deo......”
v Bacaan Injil ( Luk. 23 : 50 – 54 )
v Renungan/Homili singkat disusul doa Imam. Marilah
Berdoa........ya Allah Bapa di Surga,seluruh hidup dan mati kami berada di
dalam tangan Mu. Kami berjanji untuk tetap setia kepada Yesus Juru selamat kami
yang telah Wafat dan dimakamkan, namun bangkit lagi. Semoga kami tetap menjadi
saksi Kristus dalam seluruh hidup kami yakni saling mengasihi dalam kasih
persaudaraan tanpa membeda-bedakan. Semoga dengan memperingati sengsara dan
Wafat Petera Mu, kami semakin diteguhkan, karena Engkaulah Tuhan dan pengantara
kami kini dan sepanjang masa.........Amin.
v Doa Permesa Mardomu Armida
v Berkat salib, dan Prosesi kembali berjalan.
7.
Gereja MaterDolorosa
Ini
adalah acara penutup dari keseluruhan rangkaian
acara prosesi.
Tema
: Yesus Bangkit dari Kubur Nya.
v Pentaktaan salib
v Ovos, Disusul lagu “ signor Deo.....”
v Bacaan injil ( Luk. 24 : 1 – 5 )
v Renungan/Homili singkat disusul doa Imam. Marilah
Berdoa.......ya Yesus, Juru selamat kami, Engkau telah menderita, Wafat dan
dimakamkan, namun bangkit dengan Jaya. Kini kami seperti biji yang jatuh dan
menghasilkan hidup Ilahi bagi kami. Maka kami mohon ya Yesus penebus tuhan kami
yang telah bangkit dari alam maut, Lepaskanlah kami dari hutang dosa,
bangkitkanlah kami dari kematian abadi agar kelak kami pun bersatu dengan
Dikau. Karena Engkulah Tuhan yang Hidup dan meraja sepanjang segala
masa..............Amin.
v Berkat Salib
v Pengumuman.
Setelah
seluruh rangkaian acara prosesi ini yang berakhir sekitar tengah malam menjelang
dinihari, hari sabtu, umat masih diberi kesempatan untuk memberi penghormatan “
Cium Tuan “ dimulai dari para petugas prosesi kemudian para mardomu,pesiarah
dan umat sekalian. Keseluruhan acara prosesi ini dapat dimaknai secara Liturgis
yakni: umat beriman sebagai anggota Gereja ( Tubuh Mistik Kristus ) dalam
perjalanan Ziarah prosesi ini yang berawal dari Gereja sebagai pusat kegiatan
iman umat Katolik mau ikut serta dan mengambil bagian dalam “ Jalan penderitaan
Kristus dan mati bersama Dia “. Dalam perhentian disetiap Armida sebagai simbol
keikutsertan umat dalam jalan penderitaan ini dan menerima berkat salib sebagai
tanda pertobatan. Dan pada akhir ziarah ini umat akan kembali ke Gereja untuk
ikut bangkit bersama Kristus dan memulai hidup baru sebagai anggota Gereja/Umat
Allah yang tertebus.
B.
KELANJUTAN KEGIATAN ARI BAE
I.
Hari Sabtu Santo
1.
Kure Armida : Pkl.06.00 pagi para
Confreia telah berkumpul di Gereja MaterDolorosa untuk melaksanakan ritual kure
Armida, yaitu berjalan bersama-sama sambil berdoa mengunjungi armida – armida
mengikuti rute prosesi sampai kembali lagi ke Gereja MaterDolorosa. Kure Armida
dalam tradisi ini dimaknai mengulangi apa yang dilakukan oleh para murid Yesus
yakni pergi mengunjungi makam Yesus pada pagi – pagi buta sebelum matahari
terbit.
2.
Sementara Confreria melakukan kure
armida, umat sekalian melalui tanda ” bunyi mataraka” telah berkumpul di
Gereja. Kebaktian singkat diadakan di Gereja dan selanjutnya umat bersama
Confreria mengantar kembali “ Tuan ana “ dan “ Tuan Ma “ ke Kapala Nya masing –
masing.
3.
Di kapela Tuan Ana, selain tumba juga
semua orna mento sengsara juga disemanyamkan kembali ( kesumi Tuan ). Pintu
Kapela kemudian di tutup. Petugas kapela kemudian membereskan segala sesuatu.
4.
Di Kapela Tuan Ma, setelah di
semanyamkan pintu kapela ditutup kembali. Petugas kapela membereskan segala
sesuatu. Sebelum pintu kedua Kapela ini ditutup maka umat masih diberi
kesempatan untuk “ Cium Tuan “ terutama bagi umat yang belum mndapatkan
kesempatan.
II. Hari Minggu Paskah
1.
Prosesi Halleluya ( Prosesi Kebangkitan
) : Pkl.18.00 Umat dan Confreria mengantar patung “ Bunda Maria Halleluya “
dari tempat persemanyaman/ kapela ke Gereja. Prosesi ini merupakan kelanjutan
dari ARI BAE. Prosesi ini mengandung makna, umat beriman merayakan sukacita
kebangkitan kristus bersama Bunda Maria. Hari Kemenangan bagi orang – orang
tertebus, dan bersama Bunda Maria Halleluya merayakan kemenangan ini menjadi
momen Kebangkitan hidup baru sebagai anggota Gereja Kristus.
2.
Perayaan dimulai dengan ibadat
kebangkitan. Sesudahnya perarakan dimulai mengikuti rute armida – armida sambil
membawa patung “ Maria Halleluya “ yang di usung oleh empat orang Confreria.
Prosesi kemudian kembali ke Gereja sebagai pusat kegiatan iman Umat. Setelah
kembali ke Gereja dilanjutka Ibadat penutup. Selesai Ibadat penutup Confreria
Mengantar kembali “ Patung Maria Helleluya “ ke tempat persemayamannya.
3.
Selama Perarakan dinyanyikan lagu –
lagu Sukacita Kebaktian oleh umat sebagai ungkapan turut bersukacita bersama
Bunda Maria. Sementara Confreria bersama ana muji mengumandangkan lagu “ Regina
Celli..............” yang diiringi genderang Sukacita.
4.
Urutan Perarakan prosesi Halleluya
·
Salib dan Toca ( Toca dan Kru )
·
Barisan anak – anak dan OMK
·
Confreria bersama ana – ana Muji
·
Tumba patung Maria Halleluya ( yang
dihiasi dengan semarak )
·
Organisasi Gereja
·
Umat stasi / Pesiarah
III.
Hari Senin ( Paskah II )
Serah
Punto Dama Paskah
·
Pkl.06.00 pagi hari ada Ibadat / Misa
Paskah kedua dengan penanggung jawab Ibadat Liturgi adalah para Mardomu Paskah.
·
Pkl. 14.00 Acara “ Serah Punto Dama
Paskah “.
Acara
ini merupakan bagian dari adat istiadat nagi tanah Konga yang diadakan setiap
Tahun secara turun – temurun dalam rangka menutup seluruh rangkaian kegiatan
ARI BAE itu sendiri. Dalam acara ini akan ditetapkan para Mardomu Paskah tahun
berikutnya melalui “ Sambo Punto Dama
Paskah “. Dalam tradisi nagi tanah tempat berlangsungnya acara ini,
dilaksanakan secara bergilir dalam 3 kinta yaitu Kinta Suku Sau, Kinta Malaka
dan Kinta Kepala Nagi.
C.
PENUTUP
Panduan
sederhana ini diterbitkan sekedar untuk membantu Pesiarah dalam mengikuti dan
memahami seluruh acara prosesi Jumat Agung di Konga. Perayaan ini tidak sekedar ritual
Devosional yang rutin, tapi sesungguhnya mengandung makna penghayatan akan inti
iman Katolik yakni Wafat dan Kebangkitan Yesus Kristus. Selama berabat – abat
sejak dari zaman Portugis selama 350 tahun di zaman Penjajahan Belanda dan
jepang, tradisi ini tetap di jaga dan selamanya akan tetap dipertahankan,
terutama oleh ana- ana nagi Konga sebagai Warisan Tradisi iman dari para
leluhurnya.
Benza
De Deo
Konga,
Medio April 2013
Penulis
Ady
L. Kwen